Sosialisasi Kesehatan, Termasuk Program TMMD ke 115 Kodim 0605/Subang

    Sosialisasi Kesehatan, Termasuk Program TMMD ke 115 Kodim 0605/Subang

    SUBANG - Puluhan warga yang didominasi kaum ibu saat mengikuti sosialisasi kesehatan, terkait dengan penyakit TBC atau Tuberculosis banyak yang tercengang. Sebab, mereka baru mengetahui tentang bahayanya penyakit tersebut.

    “Saya kaget setelah mendengar paparan yang diberikan dokter tadi, ternyata penyakit TBC sangat membahayakan dan bisa nepa kepada yang lain, " kata Mutri saat ditemui usai mengikuti sosialisasi dari Dinkes Subang yang disampaikan dr, Afty Masfiah dari Puskesmas Kecamatan Kalijati.

    Menurut Komandan Satgas TMMD Kodim 0605 Subang, Letkol Inf. Bambang Raditya mengatakan, kalau tujuan pembejaran atau sosialisasi yang masuk ke program non fisik. Khususnya mengenai TBC agar peserta mampu memahami gejala, cara pnularan, jenis pemerikasaan dan tatalaksana pasien dan lainnya. “Yang jelas penyakit ini menular langsung disebabkan kuman dan bukan penyakit keturunan atau  kutukan. Tetapi dapat menyerang siapa saja, namun bisa disembuhkan, " katanya.

    Menurut dokter Afty, penyakit ini sebagian besar menyerang paru-paru (dapat menyerang tulang, kelenjar, kulit) dengan gejala pada orang dewasa seperti demam meriang, batuk berdahak, nyeri dada, berkeringat tanpa sebab, dan nafsu makan menurun. Gejala utama yang paling umum berupa berdahak atau tidak berdahakDemam selama 2 minggu yang tidak jelas penyebabnya, termasuk batuk yang bukan gejala utama. Berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan, anak lesu, tidak aktif dan tidak nafsu makan. Yang perlu diingat dan diperhatikan, kalau  penderita TBC tidak dibati setelah 5 tahun, maka berdasarkan catatan 50% penderita TBC akan mati, 25% jadi kasus kronik dan tetap menular dan 25% sembuh karena daya tahan tubuh tinggi.

    Untuk ini masyarakat harus berupaya untuk mencegah penularan TBC. Di kita masih mending karena penderita tidak seperti di Negara maju, mereka diisolasi atau dikurung paksa masuk RS dan tidak boleh berhubungan dengan orang sehat. “Sekali lagi, penyakit yang cepat menulaurnya ini tidak bisa diobati dengan obat lainnya kecuali obat anti Tuberkolusi. Pemberiannya pun tidak sembarangan tetapi harus diberikan oleh tenaga kesehatan. Kalaupun ada penambahan lainnya harus sepengetahun tenaga kesehatan, ” jelas dr. Afty.

    Saat minum obat pun yang benar adalah saat perut kosong, pagi hari sebelum makan atau malam hari sebelum tidur dan diberikan jeda antara makanan sekitar setengah jam. Demikian dalam dosis yang diberikan harus oleh petugas kesehatan sesuai dengan berat badan seperti 40 kg menggunakan dosis 3 tablet. Demikian pula saat menelan obatnya yang benar dan baik, bila tidak akan memperparah penderitanya.

    Dijelaskannya, penyakit yang akan mempercepat seseorang  atau mempermudah timbulnya penyakit TBC. Mereka yang terinfeksi HIV/AIDS, penderita kencing manis atau diabetes mellitus  yang lebih dikenal dengan penyakit DM, serta gejala yang tidak harus menunjukkan gejala batuk.Untuk mencegah penyakit ini, bagi bayi dengan Imunisasi BCG pada bayi 0 – 1 bulan mencegah terjadinya TB berat.Menutup mulut dan hidung pada saat batuk atau bersin, mencegah terpercikanya kuman TB di udara. Menampung dahak di tempat tertutup dan dibuang di tempat pembuangan.

    Demikian pula menjaga sirkulasi udara di ruangan tertutup dan cahaya matahari yang cukup, berprilaku hidup bersih dan sehat, makanan bergizi, Olahraga teratur, tidak merokok dan minum minuman beralkohol,  “Jika sedang menderita batuk sebaiknya menggunakan masker. Tutup mulut dan hidung saat batuk dengan tisue, sapu  tangan atau lengan bagian dalam. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, “ pungkasnya. (***)

    korem 063/sgj jawa barat
    Agus Subekti

    Agus Subekti

    Artikel Sebelumnya

    Ngunjung Buyut Simpen Blok Karang Anyar...

    Artikel Berikutnya

    Bupati Subang H Ruhimat Tinjau Kegiatan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kakorlantas Polri Gelar Latihan Pra Operasi Lilin 2024 Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2025
    Kodim 1710/Mimika Terima Wasev Bidang Bakti TNI TA 2024 Dari Sterad
    Kab Cirebon- Personil Polsek Pabuaran Polresta Cirebon, Terus Tingkatkan Operasi Kenalpot Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis (Bising) Pasca Pilkada Serentak 2024 
    Polresta Cirebon Lakukan Pemeriksaan Handphone Personel untuk Cegah Judi Online
    Polresta Cirebon Gelar Tes Urine Terhadap Personel Satuan Lalu Lintas Guna Cegah penyalahgunaan Narkoba
    Laksanakan program Ketahanan Pangan, Polsek Lemahabang kembangkan pekarangan Tanaman Pangan.
    Tampung aspirasi Umat Nasranai, Polsek Lemahabang Polresta Cirebon Gelar Minggu Kasih
    Sambang Kamtibmas Pasca Pilkada 2024 Patroli Polsek Sumber, Ajak Warga saling menjaga situasi yang aman dan nyaman
    Dukung Ketahanan Pangan, Kapolsek Waled Laksanakan Pemeliharaan Tanaman Pangan di Desa Waledasem Cirebon
    Patroli Dialogis bersama Warga sampaikan Pesan Kamtibmas Menjaga Persatuan dan Kesatuan pasca Pilkada 2024.
    s. Kanit Binmas Polsek  Mengaktifkan Program Asta Cita Pemerintah dalam Bidang Ketahanan Pangan Melalui Sambang ke Kuwu Desa Kamarang Lebak
    Laksanakan program Ketahanan Pangan, Polsek Lemahabang kembangkan pekarangan Tanaman Pangan.
    Cooling system Polsek Gebang Polresta Cirebon Laksanakan Patroli malam dialogis bersama warga di Desa Gebang Udik
    Anggota Polsek Gegesik Kontrol Gudang Logistik Pilkada di PPK Kec. Gegesik, Pastikan Pilkada 2024 Aman.
    Buka Lahan Tidur Di Sekitar pekarangan Warga Guna Ketahanan Pangan Dipimpin Bhabinkamtibmas.
    Polri peduli cegah Stunting Kapolsek Gebang Polresta Cirebon Akp. Wawan Hermawan,S.H berikan santunan kepada Anak di Desa Gagasari
    Berikan Kenymanan Pengguna Jalan, Polsek Plered Gatur Pagi
    Polsek Kaliwedi Intensifkan Ph Pagi Menjaga Kamtibmas Dan Lalu Lintas Agar Tetap Kondusif
    Cegah kejahatan malam Polsek Gebang Polresta Cirebon lakukan Patroli malam di pemukiman warga
    Polsek Gebang Polresta Cirebon Laksanakan Pengamanan dan monitoring kegiatan Kampanye  pemilu 2024

    Ikuti Kami